Selasa, 22 April 2014

Buah Merah; Deskripsi

                                       DESKRIPSI BUAH MERAH VARIETAS MBARUGUM

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 161/Kpts/SR.120/3/2006TANGGAL : 6 Maret 2006

Asal:
Desa mulima, Kecamatan Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua

Golongan varietas:  seleksi pohon induk
Umur berbuah (dari bibit anakan) : 3-5 tahun
Umur panen (dari berbuah) : 3-4 bulan
Jumlah anakan pertanam : 5-10 anakan
Jumlah tanaman per rumpun : 12-30 tanamanTinggi tanaman : 2-3,50 m

Batang

Diameter batang : 20-40 cm
Warna batang : coklak bercak putih
Jumlah percabang: 2-4 cabang
Tinggi akar tunjang : 20-330cm
Diameter akar :  20 cm
Warna akar : coklat bercak putih
Jumlah akar : 11-97 akar
Permukaan akar : berduri panjang

Daun

Ukuran daun : panjang  323 cm, lebar  15
Ujung daun : bertusuk
Pangkal daun : merompong
Tepi daun : berduri jarak
Komposisi/susunan daun : tunggal / berseling
Warna daun : hijau tua
Ketebalan daun : tebal
Pola pertualangan daun : sejajar

Bunga

Bentuk bunga: lonjong
Warna bunga : kemerah-merahan
Kelenturan : lentur

Buah

Bentuk buah : silindris
Bentuk ujung buah : meruncing
Warna buah muda : merah pucat
Warna buah matang : merah bata
Panjang buah : 68 - 110 cm
Diameter buah : 31,5 - 40,5 cm
Hasil minyak  : 120 cc/buah
Rendemen minyak :  15 %
Hasil : 10- 15 buah/rumpun/tahun

Identitas pohon induk :

Tanaman milik Amos Wetipo,
Desa mulima Kecamatan Kurulu,
Kabupaten Jayawijaya,
Propinsi Papua dengan No. PI/BM/Papua/1.337 Perkiraan umur pohon induk : 10 tahun

Keterangan :

berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 1.000 - 2.500 m dpl,
dapat dipergunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak, diduga berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit.

Pengusul :

BPSBTPH Propinsi Papua

Peneliti :

Anis Lebang dan Amirrudin (BPSBTPH Propinsi Papua);
Jermia Limbongan; Gema Iriyanti Kore dan Simbolon Pambunan (BPTP Propinsi Papua);
I Made Budi (Uncen)

MENTERI PERTANIAN

Ttd

ANTON APRIYANTONO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA JUGA

Lestarikan Papua Untuk Dunia

Foto saya
Jayapura, Papua, Indonesia
Alam adalah karunia TUHAN untuk kita, oleh sebab itu meng-HARGAI alam berarti kita mengucap syukur atas karunia yang ada.